Selingkuh Kok Indah?
- bouzanzi
- May 15, 2016
- 2 min read

Seorang teman yang sedang galau menghampiri dan bertanya:
"Menurut loe, kenapa seseorang itu bisa selingkuh?"
Lalu saya jawab pendek saja, "Karena bosan".
Ya, menurut saya sederhana saja. Dalam setiap membangun hubungan selalu ada titik jenuhnya. Itu sudah pasti. Dan bila tidak ada antisipasi dan langkah tepat mengatasinya, bum, terjadilah apa yang dinamakan selingkuh itu.
Ibarat kita membeli satu box kue yang hanya satu rasa, seenak apapun rasanya, sebanyak apapun kita ambil, pasti akan ada muncul rasa hambarnya. Tapi bila kita membeli satu box kue yang bermacam-macam rasanya, tiap gigitan akan berasa beda di mulut kita. Mungkin ada yang rasa cokelat, keju, durian, kacang ijo, dan lain sebagainya.
Andaipun dari satu box itu ada rasa kue yang tidak kita suka, kita tidak langsung tahu. Mesti kita ambil kue itu, dicoba, dan dirasakan dahulu. Setelah tahu bukan kesukaan kita, ditaruh kembali. Atau bahkan langsung dibuang. Tapi setidaknya yang tidak kita sukai itu pernah dicoba.
Nah, dalam menjalin hubungan dengan seseorang pun begitu. Bisa dibayangkan bila kita melakukan rutinitas yang sama dengan orang yang sama pula. Berulang-ulang dan bisa saja selama bertahun-tahun. Rasa cinta dan sayang mungkin tidak hilang. Tapi rasa bosan sudah pasti menjangkiti kita.
Itulah sebabnya peluang untuk berbuat selingkuh itu selalu ada. Karena memang tiap manusia itu ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hanya persoalannya banyak pasangan yang tidak mencoba sesuatu yang baru di dalam hubungannya.
Bagi mereka yang tahapnya masih pacaran, banyak sekali cara yang bisa dilakukan. Mulai dari mengurangi intensitas pertemuan, mengganti tempat/situasi bertemu, tidak sering telpon/sms/bbm, dan banyak hal lainnya.
Bagi yang sudah diikat oleh perkawinan bisa dilakukan dengan dua cara: melalui hubungan fisik dan hubungan emosional. Dalam hubungan fisik (seks) misalnya bisa mencoba gaya baru, menciptakan suasana baru, atau mungkin membuat tema tertentu. Dalam hubungan emosional, cobalah untuk selalu memberi perhatian yang beda dari biasanya. Sesekali makan di luar rumah atau piknik singkat bisa jadi alternatif pilihan
Memang cara di atas tidak serta merta membunuh peluang untuk selingkuh. Akan tetapi, setidaknya "kue" yang kita makan itu akan jauh terasa berbeda bila ditemani unsur-unsur lainnya. Atau akan berbeda karena cara kita dalam memakannya.
Pesan terakhir, jangan pernah percaya bahwa selingkuh bisa membawa kebahagiaan. Karena sesungguhnya orang yang berselingkuh hanya mencari kepuasan yang tak ada ujungnya. Seperti orang yang sedang kehausan meminum air laut. Bukannya hilang rasa hausnya malah akan berbahaya bagi dirinya sendiri.
Comments